Hari ini adalah hari ke-empat yang kita jalani di tahun 2021 (klik Membangun Optimisme Di Tengah Peperangan 2021). Awal bulan pertama di tahun yang baru kali ini tidak bisa kita jalani dengan bersantai, seperti biasa dilakukan oleh sebagian orang di tahun-tahun yang lalu, termasuk sebagian Aparat Sipil Negara. Suasana dan nuansa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) seolah belum cukup dan enggan dilepaskan. Suasana liburan di akhir tahun 2020 dan awal tahun 2021 justru menyimpan kekuatiran akan meledaknya bom waktu lonjakan kasus Covid-19.

Dalam diskusi Zoom meeting Bincang-Bincang Tentang Vaksin Covid-19 Dengan Prof. Tjandra yang lalu, Wakil Menteri Kesehatan, dr. Dante Saksono Harbuwono, SpPD, PhD, KEMD mengingatkan agar semua wilayah di Indonesia bersiaga terhadap kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 akibat liburan Nataru (klik Prof. Tjandra Yoga Berbicara Tentang Vaksin Covid-19). Diperkirakan pada pertengahan bulan Januari 2021 akan terjadi lonjakan kasus. Kementerian Kesehatan akan mengambil langkah strategis dan mendorong Pemerintah Daerah mengambil sejumlah langkah antisipatif juga (klik Perlukah Papua Barat Mengantisipasi Medical Surge?). Sudahkah Papua Barat siap?

Tugas besar lain juga menanti di bulan Januari 2021, memulai vaksinasi Covid-19 untuk 1,3 juta tenaga kesehatan. Kick off-nya direncanakan pada tanggal 22 Januari. Sejumlah langkah persiapan telah dilakukan sejak tahun 2020, termasuk persiapan logistik, rantai dingin (cold chain), vaksinator dan simulasi pelaksanaan vaksinasi di sejumlah Puskesmas. Sudahkah Papua Barat siap?

Semua komponen bangsa wajib mensukseskan vaksinasi Covid-19 ini. Sejumlah tantangan masih akan dihadapi, namun dengan kebersamaan kita yakin vaksinasi Covid-19 bisa terselenggara dengan sukses dan tepat waktu (klik Penolakan Vaksin Covid-19 Masyarakat Papua Barat Terendah di Indonesia). Marilah, apa yang menjadi instruksi Presiden terkait vaksinasi Covid-19 kita kawal dengan segala daya dan upaya, termasuk di Papua Barat. Ora et labora.

-DoVic 040121-