" Selamat Datang Di Website Resmi Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat. "
blog-img

Katakan No Pada Stigma

 Ronny Risamassu  |   20/05/2020  |   Info Terkini  |   1412 Baca

Menyusul tulisannya terdahulu (klik Jaga Jiwa Tetap Sehat Di Tengah Pandemi Covid-19!), Rinjani membuat tulisan berikut ini. Tulisan yang admin yakin dibuat penulis karena kegelisahannya melihat situasi terkait pandemi Covid-19 di Manokwari dan beberapa daerah lainnya di Papua Barat. Mari bersama kita tolak stigma di tengah masyarakat.


Semua terjadi tidak secara kebetulan di dunia ini, terjadinya pandemi Covid-19 pun pasti memiliki tujuan dan hikmah. Saya yakin tidak ada orang yang menginginkan sakit, semua terjadi atas seijin Tuhan. Apalagi jika harus diisolasi di Rumah Sakit atau tempat isolasi tertentu (selain rumah pribadi) sampai beberapa hari, minggu bahkan bulan, tidak jarang semakin menambah kekuatiran, kecemasan, ketakutan, stress atau memiliki permasalahan psikologis pada pasien Covid-19. Pada saat isolasi, bagi pasien yang positif Covid-19 dilakukan pemulihan kesehatan, fisik dan psikis, yang dilakukan sesuai standar pelayanan kesehatan dari pemerintah. Tujuannya, agar bisa segera berkumpul kembali dengan keluarga. Namun, setelah melalui proses itu sebagian pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan negatif dan diperbolehkan pulang ke lingkungannya masih menghadapi stigma sosial dan perilaku diskriminatif terhadap individu yang dianggap telah melakukan kontak dengan virus corona. Salah satunya adalah pasien Covid-19 yang berasal dari Manokwari. Hal itu tidak menyurutkan Tim Kesehatan Jiwa Fasilitas Karantina Penyakit Infeksi Emerging (PIE) Provinsi Papua Barat untuk mengedukasi masyarakat tentang virus corona agar tidak terjadi stigma sosial dan perilaku diskriminatif.

Cara mengatasi stigma sosial tersebut, salah satunya dengan memberi dukungan sosial. Dukungan sosial bisa berupa informasi dari orang yang dicintai atau memiliki arti penting bagi individu yang sedang mengalami masalah atau sakit. Siapa saja yang dapat memberikan dukungan sosial? Bisa orang tua, pasangan, saudara, teman atau sahabat dan masyarakat. Manfaat dari dukungan sosial tersebut dapat membantu pelepasan hormon oksitosin yang dapat menurunkan stress, menurunkan kecemasan, sehingga pasien yang sudah negatif dapat merasa nyaman tinggal di lingkungannya kembali tanpa harus menerima stigma sosial atau perilaku diskriminatif di lingkungan tempat tinggalnya.


Selain pada pasien, pemberian dukungan dan apresiasi juga dilakukan kepada tenaga kesehatan Fasilitas Karantina PIE Provinsi Papua Barat. Ini semua bukan tentang seberapa banyak, namun ini tentang seberapa tulus ia berikan tenaga dan waktu untuk kesembuhan pasien dari Covid-19. Mari bersama saling mendukung untuk melewati tantangan ini. Tetap positif, tetap sehat, tetap bahagia. Saling membantu dan saling mendukung untuk tetap sehat. #salamsehatjiwa / -DoVic 200520-

 




Berita Terbaru

Pelayanan Kesehatan Bergerak Di Kampung Adijaya dan Kampung Karawawi

25 April 2024 | 49 Baca


Cakupan Malaria Di Papua Barat

24 April 2024 | 49 Baca


Dinkes Papua Barat Gelar Bakti Sosial dan Pelayanan Kesehatan

04 April 2024 | 115 Baca


Sosialisasi Integrasi Layanan Primer

29 March 2024 | 130 Baca


BERBAGI TAKJIL

28 March 2024 | 136 Baca


Pelayanan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat Terintegrasi GISA dan BPJS

05 December 2023 | 490 Baca


Lihat Selengkapnya

Total Pengunjung

587,488 Pengunjung

Pengunjung Bulan Apr

8,494 Pengunjung

Pengunjung Hari Ini

507 Pengunjung

Website Kab/Kota

footer_logo
footer_logo
footer_logo

2020 © copyright by Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat. All rights reserved.