" Selamat Datang Di Website Resmi Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat. "
blog-img

Orang Orang Di Balik Hazmat Suit

 Herman Lawalata  |   18/05/2020  |   Info Terkini  |   2781 Baca

Adakah di antara pembaca yang tahu atau masih ingat apa itu Fukushima Fifty? Istilah ini baru ada di tahun 2011. Fukushima 50 adalah pseudonym yang diberikan media berbahasa Inggris kepada sekelompok pekerja di Fukushima Daiichi Nuclear Power Plant, Jepang. Menyusul gempa bumi dan tsunami Töhoku pada 11 Maret 2011, serangkaian kecelakaan nuklir terjadi diakibatkan oleh mencairnya inti tiga reaktor. Lima puluh pekerja ini tetap tinggal di lokasi kecelakaan, setelah tujuh ratus lima puluh orang pekerja lainnya dievakuasi (sumber: wikipedia). Berselang beberapa waktu kemudian, jumlah mereka yang mempertaruhkan nyawa demi kemanusiaan bertambah. Sejumlah pekerja terluka, termasuk terpapar sejumlah besar radiasi ionisasi. Untuk melindungi dirinya, mereka menggunakan hazardous materials (hazmat) suit

Hazmat suit adalah Alat Pelindung Diri (APD) yang terdiri atas sebuah pakaian yang meliputi seluruh tubuh yang dipakai untuk melindungi terhadap material-material berbahaya, termasuk bahan kimia dan biologis. Hazmat suit seringkali dipakai oleh petugas pemadam kebakaran, teknisi medis gawat darurat, tenaga kesehatan, peneliti atau pekerja di lingkungan yang toksik. Hazmat suit seringkali dikombinasi dengan alat bantu pernafasan yang disebut self-contained breathing apparatus (SCBA) (sumber: wikipedia).

Dalam pandemi Covid-19 ini, hazmat suit menjadi begitu populer. Hazmat suit yang sering dikenal juga sebagai coverall suit dikenakan oleh petugas kesehatan dalam menangani pasien Covid-19, khususnya di ruang isolasi atau zona merah. Hazmat zuit biasanya dikenakan oleh petugas kesehatan bersama (1) face shield (pelindung wajah) atau goggle (kaca mata peindung), (2) masker medis dan/atau masker N-95, (3) beberapa lapis sarung tangan dan (4) sepatu boot. Menggunakan dan melepaskan APD lengkap seperti itu perlu pengetahuan dan keterampilan tersendiri. Salah cara menggunakan dan/atau melepaskannya dapat berpotensi tertular Covid-19. Untuk itu, pelatihan yang seksama diperlukan. Itu pula, yang sudah dilakukan di Fasilitas Karantina Penyakit Infeksi Emerging (PIE) Provinsi Papua Barat (klik Mengenal Fasilitas Karantina Penyakit Infeksi Emerging Provinsi Papua Barat).

Orang-orang yang ada di balik hazmat suit adalah orang-orang yang merelakan dirinya dalam kegerahan yang cukup menyiksa. Orang-orang yang ada di balik hazmat suit adalah orang-orang yang menyadari dirinya berpotensi tertular Covid-19. Orang-orang yang ada di balik hazmat zuit adalah orang-orang yang tahu dirinya tidak dikenali lagi lewat wajahnya untuk beberapa waktu. Orang-orang yang ada di balik hazmat suit adalah orang-orang tak dikenal namanya, tapi telah berbuat nyata untuk kemanusiaan. Orang-orang yang dibalik hazmat suit adalah orang-orang yang juga punya suami atau istri atau anak atau orang tua. Mereka juga punya keluarga. Doakanlah orang-orang di balik hazmat suit dan seluruh jajaran kesehatan. Kiranya selalu dilindungi oleh Sang Pemilik Hidup. / -DoVic 180520-




Berita Terbaru

Skrining HIV di Pulau Mansinam

14 June 2024 | 218 Baca


Cakupan PIN Polio Provinsi Papua Barat

11 June 2024 | 167 Baca


Cakupan PIN Polio Provinsi Papua Barat

09 June 2024 | 188 Baca


Pelaksanaan PIN Polio di Kabupaten Manokwari

30 May 2024 | 299 Baca


Pencanangan PIN POLIO Provinsi Papua Barat

28 May 2024 | 451 Baca


Workshop HIV VL Testing and Specimen Transportation

09 May 2024 | 477 Baca


Lihat Selengkapnya

Total Pengunjung

624,029 Pengunjung

Pengunjung Bulan Jul

13,178 Pengunjung

Pengunjung Hari Ini

615 Pengunjung

Website Kab/Kota

footer_logo
footer_logo
footer_logo

2020 © copyright by Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat. All rights reserved.