BULETIN SISTEM KEWASPADAAN DINI DAN RESPON PROVINSI PAPUA BARAT
Ida Bagus Windusara / Wednesday, 12 Apr 2023 / 18:04 WIT / 1.023 Read
KINERJA SKDR PROVINSI PAPUA BARAT MINGGU 13 (26 MARET s/d 1 APRIL) TAHUN 2023
Secara Kumulatif (s/d M-13 Tahun 2023), Semua Kabupaten mencapai seluruh target (Ketepatan, Kelengkapan dan Respon Alert) kecuali Kab. Pegunungan Arfak. Capaian respon alert s/d M-13 Tahun 2023 adalah 100%.
Terimaksih banyak Untuk Kabupaten yang sudah hijau dan yang Mencapai Target Kelengkapan, Ketepatan atau Respon Alert.
Kab. Pegunungan Arfak yang BELUM mencapai ke 3 target (respon alert, kelengkapan dan ketepatan) secara komprehensif, diharapkan meningkatkan kinerjanya.
Ketepatan pelaporan setiap hari Senin dan Selasa sesuai minggu pelaporan.
Semua Alert yang muncul harus benar-benar dilakukan verifikasi dan koordinasi serta respon dengan faskes asal laporan, sehingga mampu untuk mendeteksi KLB.
Kabupaten yang belum capai target namun dengan jangkauan signal baik dan ketersediaan petugas diharapkan meningkatkan komitmen petugas dan melakukan identifikasi terutama kepada faskes/RS Swasta yang petugasnya tidak lagi aktif melaporkan. Bagi Kabupaten dengan PKM yang belum memiliki petugas, diharapkan dapat segera ditindaklanjuti dengan melakukan advokasi dan koordinasi dengan Kepala PKM.
SITUASI PENYAKIT POTENSIAL KLB MINGGU 13
ILI merupakan kasus terbanyak yang dilaporkan pada minggu 13, diikuti oleh Diare Akut, Malaria Konfirmasi dan Pneumonia. Untuk Suspek Covid-19, ILI dan Pneumonia tetap dilaksanakan pemeriksaan swab mengingat Covid-19 masih menjadi pandemi.
KLB Campak yang masih berlangsung di Kab. Teluk Bintuni, KLB DBD di Kab. Fak-Fak dan laporan Suspek Demam Tifoid yang masih terus berlangsung di kab. Manokwari harus tetap ditindaklanjuti dengan melakukan PE dan pencarian kasus tambahan serta langkah-langkah intervensi pendendalian.
Kewaspadaan terhadap Flu burung juga perlu ditingkatkan dengan melaporkan jika ditemukan Suspek Flu burung atau kasus ILI dengan kematian unggas yang tidak wajar di wilayah.
Semua ALert harus segera ditindaklanjuti dengan segera melakukan verifikasi ke faskes, koordinasi dan PE jika terdapat indikasi KLB.
Perhatikan Definisi Operasional semua kasus/penyakit yang dilaporkan ke SKDR dan lakukan verifikasi alert sesuai dengan pedoman algoritma penyakit (terdapat dalam link bit.ly/393eSvf, yang juga tercantum dalam halaman akhir buletin).
Trend Penyakit Potensial KLB Di Papua Barat
Situasi Penyakit Potensial KLB Saluran Pencernaan
Trend Kasus Diare Akut minggu ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan minggu sebelumnya. Peningkatan kasus terutama di Kab. Manokwari yang sangat signifikan, dan juga di Kab. Manokwari Selatan dan Kab. Kaimana. Verifikasi, koordinasi dan PE diharapkan telah/segera dilaksanakan bila terdapat indikasi KLB.
Untuk Suspek Demam Tifoid minggu ini menurun dibandingkan minggu sebelumnya namun untuk Suspek Demam tifoid di Kab. Manokwari, walaupun jumlah kasus stabil namun jumlah kasus masih cukup tinggi dan masih perlu ditindaklanjuti dengan PE menyeluruh dan tindakan pengendalian agar jumlah kasus menurun dari sebelumnya. PE dilaksanakan dengan koordinasi dan kerjasama dengan pengelola program saluran pencernaan dan program terkait lainnya (seperti Kesehatan Lingkungan dan Promkes).
Kasus Diare yang disertai dengan kelemahan otot juga bisa dilaporkan sebagai kasus AFP dan diambil spesimennya.
Situasi Penyakit Potensial KLB PD3I
Terdapat 9 Suspek Campak yang dilaporkan pada minggu ke 13, 1 dari Kab. Manokwari dan 8 dari Kab. Teluk Bintuni (KLB Campak di Kab. Teluk Bintuni masih berlangsung. PE secara menyeluruh untuk mencari kasus-kasus tambahan dan pengendalian sangat diperlukan untuk menghentikan transimisi).
Perlu peningkatan kinerja penemuan suspek Campak terutama Kabupaten yang belum menemukan kasus dan Kab. dgn cakupan imunisasi Campak-Rubella yang belum optimal. Sampai dengan minggu ke-13 Tahun 2023, terdapat pelaporan suspek Campak dari Kabupaten Teluk Bintuni, Kab. Fak-Fak, Kab. Manokwari, Kab. Kaimana dan Kab. Teluk Wondama. Semua kasus suspek Campak harus diinvestigasi dan ditindaklanjuti dengan pengambilan spesimen. Diharapkan semua pelaporan suspek Campak di SKDR ditindaklanjuti dengan PE dan pengambilan spesimen.
Kinerja Surveilans PD3I Papua Barat dan Papua Barat Daya s/d M-13 Tahun 2023
Tidak terdapat laporan kasus AFP di minggu 13. Sampai dengan Minggu 13 Tahun 2023 di Laporan SKDR baru terdapat pelaporan kasus AFP dari Kab. Manokwari dan Kab. Teluk Bintuni.
Semua kasus AFP dengan kelumpuhan <2 bulan harus diinvestigasi dan ditindaklanjuti dengan pengambilan spesimen.
Perlu peningkatan penemuan kasus AFP di semua fasilitas Kesehatan pada semua wilayah Kab/Kota Tahun 2023.
Kab.Manokwari Selatan dan Pegunungan Arfak belum pernah melaporkan suspek PD3I dalam 3 tahun terakhir. Diperlukan strategi untuk meningkatkan penemuan kasus PD3I diantaranya dengan secara berkala melakukan surveilans aktif Rumah Sakit. "kecuali bagi kabupaten yang belum memiliki RS"
Semua kasus AFP yang dilaporkan tanpa spesimen atau dengan spesimen yang tidak adekuat, maka diperlukan kunjungan ulang 60 hari sejak tanggal lumpuh untuk mengetahui apakah ada sisa kelumpuhan dengan mengisi form KU60 dan resume medis.
Dinas Kesehatan Kabupaten harus memeriksa kesesuaian antara kasus PD3I yang dilaporkan dengan kasus PD3I yang muncul dalam SKDR.
Situasi Penyakit Potensial KLB Saluran Pernafasan
Terlihat pada grafik diatas perbandingan trend kasus konfirmasi Covid-19 dengan Suspek Covid-19, ILI dan Pneumonia dari hasil laporan SKDR. Dari grafik terlihat bahwa Trend kasus konfirmasi Covid-19 di Papua Barat minggu ini (M-13) mengalami penurunan dibandingkan minggu sebelumnya sementara kumulatif trend pelaporan Suspek Covid-19, ILI dan Pneumonia dari laporan SKDR mengalami peningkatan. Terdapat peningkatan Kasus ILI signifikan di Kab. Teluk Wondama dan Kasus Pneumonia di Kab. Teluk Bintuni. Dalam mengantisipasi kasus Covid-19 mengalami kenaikan dan antisipasi munculnya subvarian Covid-19, maka Pelaporan dan Pemeriksaan swab untuk semua kasus kasus bergejala yang ditemukan harus tetap dilaksanakan.
Kewaspadaan terhadap Suspek Flu Burung juga harus ditingkatkan dengan melaporkan jika ditemukan Suspek Flu burung pada manusia di masyarakat atau pelayanan kesehatan, atau kasus-kasus ILI yang memiliki hubungan dengan kematian unggas.
Seluruh Kab/Kota diharapkan melakukan pengisian/melengkapi data kasus yang diperiksa Lab (dalam menu "data agregat"), sehingga dapat dibandingkan data suspek Covid, ILI dan pneumonia yang diperiksa swab nya dengan data suspek/kasus yang muncul).
Perhatikan definisi operasional ILI yang dilaporkan harus sesuai pedoman SKDR (kasus dengan demam dan riwayat demam min 38 derajat, pengukuran suhu saat datang ke faskes, disertai batuk. Gejala tidak lebih dari 10 hari).
Situasi Penyakit Malaria Konfirmasi
Trend kasus Malaria Konfirmasi pada minggu 13 tahun 2023 meningkat signifikan dibanding minggu sebelumnya dan terdapat peningkatan kasus cukup signifikan di Kab. Manokwari dan perlu dilakukan koordinasi dan Penyelidikan epidemiologi jika terdapat indikasi KLB. Demikian juga Semua alert yang muncul di Kabupaten perlu dilakukan verifikasi, koordinasi dan PE jika terdapat indikasi KLB.
Situasi Penyakit Suspek Dengue
Trend Suspek Dengue menurun di minggu ini dibanding minggu sebelumnya namun semua alert yang muncul perlu dilakukan verifikasi, koordinasi dan PE jika terdapat indikasi KLB.
KESIMPULAN DAN RTL :
- Kab. Pegunungan Arfak yang belum mencapai ke 3 target (respon alert, kelengkapan dan ketepatan) M1-M13 secara komprehensif, diharapkan meningkatkan kinerjanya, karena mempengaruhi upaya deteksi dini, pencegahan dan pengendalian penyakit-penyakit potensial KLB di wilayahnya.
- Dinas Kesehatan dan Puskesmas diharapkan melakukan validasi data (verifikasi,koordinasi) dan melakukan PE dengan Program Penyakit terkait, terhadap alert/peningkatan kasus dengan indikasi KLB diwilayahnya (misalnya 1.5/2x periode sebelumnya). PE KLB Campak di Kab. Teluk Bintuni, PE KLB DBD di Kab. Fak-Fak; Diare Akut, Susp. Demam Tifoid dan Malaria Konfirmasi di Kab. Manokwari; ILI di Kab. Teluk Wondama; Pneumonia di Kab. Teluk Bintuni, Diare Akut di Kab. Manokwari Selatan dan Kab. Kaimana.
- Dinas Kesehatan dan faskes di wilayah diharapkan meningkatkan kewaspadaan (deteksi dini dan KIE kepada masyarakat) terhadap kasus Suspek Flu Burung dan AKI (Acute Kidney Injury) dan melaporkan lewat SKDR. Laporan PE, Pedoman SKDR, Algoritma penyakit, dll dapat diakses melalui link https://bit.ly/393eSvf atau dengan scan QR Code disamping.
- Dinas Kesehatan dan faskes di wilayah diharapkan meningkatkan sensitivitas penemuan suspek covid-19, ILI dan Pneumonia serta meningkatkan cakupan testing dan tracing Covid-19. Penemuan/pelaporan kasus PD3I juga harus ditingkatkan (Semua kasus Campak, AFP dan PD3I lainnya harus segera dilaporkan dan ditindaklanjuti dengan investigasi dan pengambilan spesimen).
- Dinas Kesehatan dan faskes di wilayahnya diharapkan mengaktifkan dan meningkatkan Event Based Surveilans (Surveilans Berbasis kejadian/rumor penyakit) untuk meningkatkan deteksi penyakit potensial KLB dan melaporkan dalam web SKDR, termasuk deteksi dini/pelaporan jika terdapat kecurigaan terhadap Suspek Flu Burung, Hepatitis misterius, monkeypox, AKI, dll.
#DinkesPabar #SalamSehat