• courses-img

    CHIT dan CHAT Turun Gunung

    Herman Lawalata / Monday, 06 Apr 2020 / 13:30 WIT / 904 Read

    Sementara belum ada berita lanjutan dari #kabardaritimur (klik #kabardaritimur: Ketika Mereka Menyapa), Brema Damanik menyapa pembaca setia blog ini melalui serial tulisan #CHIT&CHAT. Tidak jelas alasan serial tulisan ini diberikan hashtag semacam itu. Namun, tulisan berikut pasti bermanfaat untuk Puskesmas atau siapa saja yang membutuhkannya.


    Waktu tidak dapat kembali, tapi kesalahan masih dapat diperbaiki!

    (Brema Damanik)


    Desember adalah bulan yang identik dengan hadiah-hadiah Natal. Sama seperti yang dipercayai oleh umat Nasrani, Desember merupakan peringatan lahirnya Isa Almasih sebagai hadiah keselamatan dari Allah. Selain identik dengan Natal, bulan Desember tahun lalu merupakan sebuah sejarah untuk Puskesmas Pasir Putih berjuang dalam survei re-akreditasi Puskesmas. Kali ini penulis akan membuat beberapa tulisan terkait Manajemen Puskesmas dan gambaran untuk Standar dan Instrumen Akreditasi Puskesmas (SIAP 2019) yang dikemas dalam tulisan santai dalam sebuah hashtag #CHIT&CHAT. Semoga tulisan penulis nantinya dapat bermanfaat untuk pembangunan kesehatan di Papua Barat, bahkan di seluruh Indonesia.

    Sebelumnya penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Kepala Puskesmas Pasir Putih dan seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas Pasir Putih yang telah menerima penulis untuk melakukan sharing selama kurang lebih tiga hari sebelum penilaian survei akreditasi di Puskesmas Pasir Putih. Cerita Turun Gunung! berawal ketika penulis tak sengaja berkenalan dengan Kepala Puskesmas Pasir Putih dan bercerita tentang akreditasi Puskesmas kala itu. Saat itu, Kepala Puskesmas Pasir Putih mengajak penulis untuk berkunjung ke Puskesmas Pasir Putih dan membantu dalam persiapan akreditasi.

    Penulis bertekat untuk dapat membantu dalam persiapan akreditasi Puskesmas Pasir Putih. Tak semudah dan segampang yang diharapkan, karena keterbatasan waktu dan status penulis yang merupakan tenaga Nusantara Sehat Individual Puskemas Warmare, sehingga penulis hanya dapat sharing bersama dengan tenaga kesehatan Puskesmas Pasir Putih setelah menyelesaikan pekerjaan di Puskesmas Warmare. Tak ada rasa lelah yang penulis rasakan, walaupun saat itu penulis harus meminjam motor dan menempuh perjalanan cukup jauh untuk sampai di Puskesmas Pasir Putih. Hal ini dikarenakan semangat dan antusias dari tenaga kesehatan yang penulis jumpai di Puskesmas Pasir Putih untuk memahami dan mempersiapkan survei akreditasi.

    Pertama kali penulis datang melihat proses persiapan akreditasi Puskesmas Pasir Putih hampir sama seperti kebanyakan Puskesmas lainnya yang akan melakukan survei akreditasi yaitu “intinya bagaimana caranya saya dapat memenuhi dokumen yang diminta dalam elemen penilaian”. Hal ini merupakan kesalahan yang sering penulis temui ketika mendampingi beberapa Puskesmas dalam akreditasi, sehingga banyak  tenaga kesehatan yang tidak mengerti ataupun tahu apa yang ditulis dan tidak mengerjakan yang telah tertulis dalam dokumen.

    Oleh karena itu, penting sekali untuk memahami terlebih dahulu sebelum melakukannya. Sama seperti ilmu Manajemen Puskesmas yang merupakan dasar dari hal-hal yang dilakukan di dalam Puskesmas. Siapa yang perlu mengetahui Manajemen Puskesmas? Jawabannya adalah semua orang yang bekerja dalam instansi yang namanya “Puskesmas” harus mengetahui dan memahami apa itu Manajemen Puskesmas. Kenapa semuanya harus tahu dan paham? Karena setiap proses yang dilakukan di Puskesmas dasarnya adalah sebuah manajemen, bagaimana kita merencanakan, melaksanakan dan menilai keberhasilan dari apa yang telah kita kerjakan. Kan kemarin yang ikut pelatihan dari Dinas Kesehatan bukan saya, jadi saya tidak tahu? Stop banyak tawar! Pembelajaran tentang Manajemen Puskesmas tidak perlu menunggu pelatihan dari Dinas Kesehatan. Kegiatan pelatihan internal Puskesmas juga dapat menjadi wadah untuk memahami tentang Manajemen Puskesmas. Bentuk kelompok kecil untuk diskusi terkait tentang Manajemen Puskesmas dan tempatkan mereka yang telah dilatih atau yang memahami tentang Manajemen Puskesmas sebagai narasumber. Atau gampangnya mari coba pahami tentang Manajemen Puskesmas secara sederhana yang penulis coba kemas dan bagikan dalam tulisan ini.

    Modal untuk Memulai? P1 (Perencanaan)

    Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan. Menjadi garda terdepan membuat Puskesmas harus memberikan pelayanan terbaik. Dalam P1 (Perencanaan) diibaratkan sebagai modal awal tenaga kesehatan dalam menjalankan sebuah institusi yang bernama Puskesmas. Sebelum memulai perencanaan Puskesmas harus memiliki dasar dalam perencanaan, berupa data hasil SMD (Survei Mawas Diri), MMD (Musyawarah Masyarakat Desa), PIS PK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga), dan masukan-masukan dari masyarakat berupa kotak saran dan media pengaduan lainnya. 

    Dalam P1 (Perencanaan) bukan hanya membahas tentang data, tetapi harus membahas tentang pembiayaan. Permasalahan pembiayaan merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perselisihan sesama tenaga kesehatan. Sehingga menurut penulis seluruh petugas kesehatan harus memahami dalam manajemen keuangan Puskesmas. Dari mana saja sumber pendanaan Puskesmas? Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), Dana Kapitasi (JKN), Dana Operasional, Dana Desa, dana lain yang seperti swadaya masyarakat atau bantuan dari institusi lain.

    Perlu diperhatikan bahwa dalam hal pembiayaan ini, bukan saya harus dibayar dalam melaksanakan/mencapai sebuah program, tetapi apakah pembiayaan ini dapat membantu saya mencapai target dari program tersebut.

    Selanjutnya, setelah Puskesmas memiliki data-data dan mengetahui sumber pembiayaan tersebut, silakan dilakukan pertemuan tim Perencanaan Tingkat Puskesmas atau pertemuan bersama dengan seluruh tenaga kesehatan untuk membuat perencanaan tingkat Puskesmas yang nantinya akan mengarah ke Rencana Lima Tahunan dan Rencana Usulan Kegiatan (RUK). Perlu diketahui perencanaan Puskesmas harus terintegrasi dengan lintas sektor dalam lingkup distrik. Dalam pembuatan Rencana Lima Tahunan harus berdasarkan Rencana Strategi Dinas Kesehatan Kabupaten. Tetapi bukan hanya dengan mengganti nama Dinas Kesehatan Kabupaten dengan nama Puskesmas. Setelah memiliki Rencana Lima Tahunan, Puskesmas akan menyusun Rencana Tahunan yang mempertimbangkan permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas.

    Bagaimana cara menentukan permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas?

    1. Puskesmas melakukan identifikasi masalah .
    2. Puskesmas menetapkan prioritas masalah dengan memilih metode prioritas masalah yang dapat dipahami seperti metode USG (Urgency, Seriousness, Growth), metode MCUA, metode Hanlon, metode CARL dan lain-lain.
    3. Puskesmas merumuskan masalah dengan menggunakan 4W 1H.
    4. Puskesmas mencari akar masalah, dapat dengan menggunakan diagram fish bone atau diagram problem tree.

     

    Terus Apa yang Kita Kerjakan? P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan)

    Setelah membuat perencanaan, silakan Puskesmas melaksanakan perencanaan yang telah dibuat. Dalam P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan), Puskesmas dapat melaksanakan beberapa langkah, yaitu:

    1. Puskesmas harus melakukan pengorganisasian.

    Dalam pengorganisasian Puskesmas harus membagi dalam dua pengorganisasian, yaitu (1) pengorganisasian internal di mana Puskesmas menentukan penanggung jawab kegiatan dan pembagian beban tugas serta wilayah kerja setiap petugas kesehatan dan (2) pengorganisasian dalam penggalangan kerjasama secara lintas sektoral.

    1. Penanggung jawab menyelenggarakan kegiatan Puskesmas.

    Dalam menjalankan kegiatan Puskesmas tenaga kesehatan harus memiliki pedoman dalam penyelenggaraan berupa Pedoman, Kerangka Acuan Kegiatan (KAK), Standar Pelayanan, Peraturan Perundang-Undangan termasuk Peraturan Menteri Kesehatan, kendali mutu dan kendali biaya.

    1. Dilakukan pemantauan secara berkala.

    Dalam pemantauan, Puskesmas perlu melakukan telaah, baik secara internal maupun ekternal. Telaah internal dapat dilakukan melalui telaah bulanan dalam kegiatan Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas. Telaah eksternal dapat dilakukan dalam kegiatan Lokakarya Mini Triwulan Puskesmas secara lintas sektor. Yang menjadi pertanyaan penulis sudah sejauh mana pelaksanaan Lokakarya pada Puskesmas? Apa yang dibahas? Apa hasil dari Lokakarya Puskesmas?  

    1. Dilakukan penilaian untuk kegiatan Puskesmas.

    Dalam penilaian kegiatan dilakukan di akhir tahun anggaran di mana Puskesmas harus melakukan penilaian terhadap capaian yang akan dibandingkan dengan rencana tahunan dan standar pelayanan. Selain itu, juga dalam penilaian kegiatan perlu didokumentasikan permasalahan dan hambatan yang ditemukan atau dialami untuk melakukan perencanaan tahun berikutnya.

    Sudah Kerja, Lalu? P3 (Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian)

    Pada P3 (Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian), Puskesmas akan mengetahui apakah pekerjaan yang dilakukan selama setahun telah sesuai dengan perencanaan atau belum. Apabila Puskesmas belum melaksanakan perencanaan dengan baik, maka perlu dilakukan evaluasi dan rencana tindaklanjut terhadap permasalahan tersebut. Dalam tahapan ini akan dilihat siklus PDCA (Plan, Do, Check, and Action) dari setiap kegiatan/perencanaan Puskesmas. Pada tahap ini Puskesmas perlu membuat dokumen PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas) yang nantinya Puskesmas laporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, agar mendapatkan feedback atau umpan balik dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Selain dokumen PKP, Puskesmas juga harus membuat dokumen pertanggungjawaban keuangan dan pertanggungjawaban tiap program (capaian).

    Manajemen Puskesmas ibarat sebuah petunjuk arah ke sebuah tempat yang bernama Paripurna, Utama, Madya dan Dasar. Instrumen Penilaian Akreditasi ibarat sebuah kendaraan yang akan digunakan untuk mencapai sebuah tempat. Apabila Puskesmas hanya berfokus pada pemenuhan kendaraan, maka Puskesmas akan berjalan ke arah yang tidak pasti. Maka, Manajemen Puskesmas itu Harus Dilakukan!/DoVic


    #DinkesPabar #SalamSehat
  • Kategori
    Program Kerja »
    Info Terkini »
    Kesehatan »
    Covid-19 Papua Barat »
    FKPIE »
    VAKSINASI COVID-19 »

    Berita Terbaru
    PERTEMUAN KOORDINASI TEKNIS PUSAT DAN DAERAH »
    08 Nov 2024
    DINKES Papua Barat dan BBPK Makassar Menggelar Pelatihan TOT Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Infeksi (PPI) di FKTP »
    02 Nov 2024
    Serah Terima Jabatan Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat »
    04 Oct 2024
    Ikatan Bidan Indonesia Provinsi Papua Gelar Musyawarah Daerah Ke III Tahun 2024 »
    23 Sep 2024
    Dinas Kesehatan Papua Barat Berpartisipasi Dalam Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 79 »
    16 Aug 2024
    SOSIALISASI IMPLEMENTASI AKSI PERUBAHAN PENINGKATAN KINERJA PROGRAM PELAYANAN PUBLIK DENGAN MENGGUNAKAN SI-KILAS »
    14 Aug 2024
    Papua Barat Meraih Penghargaan Kategori Utama dalam Pencapaian UHC Awards Tahun 2024 »
    09 Aug 2024
    Skrining HIV di Pulau Mansinam »
    14 Jun 2024
    Cakupan PIN Polio Provinsi Papua Barat »
    11 Jun 2024
    Cakupan PIN Polio Provinsi Papua Barat »
    09 Jun 2024

    View More »