IBI Manokwari Lawan Covid19
Herman Lawalata / Monday, 25 May 2020 / 08:10 WIT / 1.755 Read
Pandemi Covid-19 telah memaksa dilakukannya penyesuaian bentuk dan cara pemberian layanan kesehatan. Pemberian layanan konsultasi secara online menjadi salah satu opsinya. Sejumlah organisasi profesi kesehatan di Kabupaten Manokwari menggagas bentuk layanan online, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI). IBI Manokwari menyediakan layanan konsultasi online untuk layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB). Dari hasil konsultasi secara online tersebut, jika dibutuhkan harus bertemu dengan tenaga kesehatan (dokter atau bidan), maka perjanjian menyepakati waktu dan tempat pelayanan dilakukan. Klien diwajibkan mengenakan masker pada saat menerima layanan dari tenaga kesehatan. Untuk menjalankan layanan online semacam ini, maka disediakan nomor-nomor WhatsApp yang bisa dihubungi. Informasi mengenai nomor dan nama tenaga kesehatan yang bertugas diinformasikan kepada masyarakat di wilayah kerja masing-masing Puskesmas.
Rita Carolina Apalem, SKM, M.Kes. selaku Ketua Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Papua Barat menuturkan, “Tim IBI Lawan Covid-19 Kabupaten Manokwari kami bentuk pada bulan April 2020. Layanan konsultasi secara online tersebut diberikan secara cuma-cuma. Jika dalam konsultasi tersebut ada hal-hal yang sulit, maka kami membahasnya melalui grup WhatsApp. Jika diperlukan, kami akan konsultasikan kepada dokter spesialis anak serta dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Saya harapkan bentuk layanan semacam ini juga bisa dijalankan di Kabupaten/Kota lainnya.”
Agar layanan yang diberikan dapat efisien dan aman, maka diselenggarakanlah Workshop Penguatan Pelayanan KIA pada Masa Covid-19 bagi para bidan tersebut. Efisien dan Aman adalah dua dari tujuh dimensi mutu yang menjamin pelayanan kesehatan yang diberikan berkualitas. Workshop berlangsung di Swiss-belHotel Manokwari pada tanggal 22 Mei 2020 dan diikuti oleh sejumlah bidan dari delapan Puskesmas dan beberapa Rumah Sakit di Kabupaten Manokwari. Workshop yang dibuka oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, dr. Arnoldus Tiniap, M.Epid. ini, diisi dengan pemberian materi tentang Prinsip-Prinsip Dasar Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI). Materi yang diberikan dalam waktu hampir empat jam tersebut disampaikan oleh dr. Victor Eka Nugrahaputra, M.Kes., selaku Ketua Pelaksana Harian Fasilitas Karantina Penyakit Infeksi Emerging (PIE) Provinsi Papua Barat (klik Mengenal Fasilitas Karantina Penyakit Infeksi Emerging Provinsi Papua Barat). Di dalamnya juga diperagakan cara pemakaian dan pelepasan Alat Pelindung Diri (APD) yang benar (klik Orang-Orang Di Balik Hazmat Suit, Kok Begitu Cara Pakai Maskernya?)
Kegiatan tersebut di-support penuh oleh Unicef. Rustini Floranita, selaku Child Survival and Development Specialist pada Unicef Papua Barat menyatakan, “Tujuan Unicef mendukung kegiatan ini adalah untuk memastikan layanan kesehatan esensial bagi ibu dan anak di Kabupaten Manokwari tetap berlanjut selama pandemi Covid-19. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan membekali para bidan dengan informasi dan pengetahuan yang benar tentang PPI pada layanan KIA. Hal ini diharapkan dapat membantu bidan dalam menerapkan langkah-langkah PPI dengan benar dan memastikan berjalannya pelayanan kesehatan esensial di fasilitas pelayanan kesehatan tempat mereka bertugas.” (klik Resonansikan Kewaspadaan Isolasi, Dengan PPI, Sayonara HAIs)
Semoga dengan segala upaya dari berbagai pihak ini, baik pemerintah, organisasi profesi, lembaga internasional, swasta maupun masyarakat itu sendiri, upaya melawan Covid-19 bisa lebih optimal. Sumber daya yang terbatas, ketika disatukan dan dikelola dengan tepat, akan menjadi suatu kekuatan berlipat ganda, melampaui dibandingkan jika masing-masing pihak berjalan sendiri./ -DoVic 250520-
#DinkesPabar #SalamSehat