Media Sosial Sarana Humas Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat
Herman Lawalata / Wednesday, 08 Apr 2020 / 13:57 WIT / 2.244 Read
Menurut Wikipedia, hubungan masyarakat atau sering disingkat humas adalah praktik mengelola penyebaran informasi antara individu atau organisasi dengan masyarakat. Webster’s New Collegiate Dictionary mendefinisikan humas sebagai usaha mendorong masyarakat untuk memiliki goodwill terhadap seseorang, perusahaan atau lembaga. Humas merupakan upaya terencana untuk mempengaruhi opini melalui kinerja tanggung jawab sosial dan dapat diterima, berdasarkan komunikasi dua arah yang saling memuaskan. Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat sebagai sebuah organisasi atau lembaga juga menjalankan kehumasan melalui Sub Bagian Program, Informasi dan Hubungan Masyarakat (Subag PI dan Humas).
Dikomandani oleh Ida Bagus Windusara, S.Si., Apt. selaku Kepala Subag PI dan Humas, fungsi kehumasan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat semakin eksis khususnya dalam situasi pandemi Covid-19 ini. Apoteker lulusan Institut Sains dan Teknologi Nasional Jakarta ini senantiasa mendorong stafnya, “Saya membagi tugas di mana Karmila F. Karubuy, SE., menjadi bagian dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi yang aktif dalam pengumpulan data. Selain itu, teman-teman staf yang lain fokus pada tanggung jawabnya masing-masing yaitu, (1) Herman M. Lawalata, Amd., mengelola Facebook; (2) Albert R Risamassu, SE., mengelola Instagram; (3) Dian Triwiyono, SH., mengelola Twitter serta semua staf pada website termasuk diantaranya Edlon Manurung, S.Si, Apt., dan Petran Mangalik, ST.”
Beberapa media sosial (medsos) disebutkan di atas, seperti Facebook, Instagram dan Twitter. Mengapa medsos menjadi salah satu pilihan sarana menjalankan kehumasan. Windu mengutip sebuah data (www.databoks.katadata.co.id) yang menyatakan bahwa rata-rata tiga jam dua puluh enam menit dihabiskan per hari oleh setiap penduduk berusia 16-24 tahun di Indonesia untuk memperhatikan media sosial pada tahun 2020. “Lima medsos yang paling banyak dipakai adalah YouTube dan WhatsApp, selanjutnya diikuti oleh Facebook, Instagram dan Twitter. Dengan memperhatikan pola hidup masyarakat Indonesia yang seperti ini, menjalankan kehumasan melalui medsos tentunya sangat efektif,” ungkap Windu.
“Publikasi informasi yang kami harapkan sesungguhnya adalah melalui website resmi pemerintah, karena lebih lengkap secara informasi. Namun, paling jarang diminati pengunjung, kecuali pada saat-saat tertentu (klik 22.629 Hits). Sehingga berdasarkan data tersebut target kami di tahun ini adalah memiliki minimal lima media teratas. Salah satu strategi kami adalah informasi website Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat dapat kami share melalui kelima media tersebut, selain informasi yang kami kemas sesuai dengan karakteristik masing-masing media. Dengan demikian, informasi kesehatan Papua Barat dapat lebih tersampaikan kepada masyarakat luas,” lanjut Windu dengan penuh semangat.
Memulai dan mempertahankan sesuatu pasti tidak mudah. Apa tantangannya? “Tantangan yang kami hadapi lebih kepada bagaimana membuat sesuatu yang tampaknya baku dan kaku dapat menjadi sesuatu yang lebih menarik dan mudah dimengerti masyarakat, khususnya kalangan remaja, sehingga lebih antusias dalam menerima informasi resmi serta tidak mudah menerima dan menyebarkan hoax,” harap Windu sekaligus mengakhiri penjelasannya (klik Awas, Hoax Kesehatan Merajalela!). Semakin jaya humas Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat!! (klik Tinggalkan Jejak Digital!). / -DoVic-
#DinkesPabar #SalamSehat