Melalui Zoom Turut Perangi Covid-19
Herman Lawalata / Friday, 03 Apr 2020 / 12:51 WIT / 1.127 Read
Mengatasi Covid-19 tidak hanya memerlukan ketersediaan tempat tidur isolasi, ventilator dan semangat kebersamaan yang tinggi (klik Cukupkah Jumlah Tempat Tidur Isolasi Covid-19 di Papua Barat?, Ada Berapa Ventilator Sih di Papua Barat?, Heal The World), tetapi juga memerlukan tenaga kesehatan yang capable. Tenaga kesehatan yang dimaksud di sini bukan hanya yang ada di tataran layanan klinis, tetapi juga yang ada di tataran manajemen dan pelaksana public health. Bagaimana mendapatkan tenaga kesehatan yang capable mencegah dan menanggulangi Covid-19? Tentunya para tenaga kesehatan harus mendapat pembekalan yang cukup, entah berupa pelatihan, workshop atau bentuk pertemuan lainnya.
Pertemuan? Berarti harus berkumpul? Berarti melanggar physical distancing? Tentunya, tidak harus berkumpul. Lalu, dengan cara bagaimana bentuk-bentuk pertemuan di atas dapat dilakukan? Memanfaatkan teknologi informatika adalah salah satu alternatifnya (klik UGM Teliti Telemedicine di Papua Barat). Bagi Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, hal semacam ini bukan hal yang baru. Sebelumnya, beberapa webinar sudah diikutinya (klik Webinar Bersinar).
Dalam rangka meningkatkan kapasitas Dinas Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) menghadapi Covid-19, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) dan Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer Kementerian Kesehatan menyelenggarakan pertemuan jarak jauh pada tanggal 1-3 April 2020. Pertemuan dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi Zoom Cloud Meetings. Tentu saja peserta yang hendak mengikuti pertemuan harus terlebih dahulu men-download aplikasi tersebut di android atau laptopnya. Karena kapasitas peserta yang dapat ditampung dalam aplikasi Zoom terbatas kurang lebih lima ratus peserta, maka penyelenggara juga menyediakan link youtube yang bisa diikuti oleh lebih banyak peserta.
Tidak ketinggalan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, khususnya Bidang Pelayanan Kesehatan dan beberapa Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Puskesmas juga memanfaatkan kesempatan ini. Bagaimana pendapat mereka yang mengikuti pertemuan tersebut? Salah satunya adalah dr. Mitsel Saranga, MPH dari Puskesmas Klayili, Kabupaten Sorong. Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin tahun 1997 itu menyatakan, “Sangat bermanfaat pertemuan tersebut, karena kami mendapat informasi dari satu sumber, sehingga kita bisa satu paham dalam melakukan upaya penanggulangan dan penatalaksanaan menghadapi pandemi Covid-19 ini, khususnya kita di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.”
Senada dengan dr. Mitsel, Crolien Lovelyn Klau, AMG dari Puskesmas Fakfak Kota, Kabupaten Fakfak mengatakan, “Menurut saya pertemuan kemarin sangat bermanfaat bagi kami yang bertugas di FKTP. Kami bisa langsung tahu apa saja yang menjadi kebijakan-kebijakan Kementerian Kesehatan dalam menghadapi pandemi ini. Sehingga kami semua bisa satu suara dan menjadi penyampai pesan yang baik bagi masyarakat kami, demi terputusnya mata rantai penyebaran Covid-19.” Selain membicarakan kebijakan-kebijakan yang berlaku saat ini, pertemuan juga menginformasikan tentang manajemen klinis, Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), laboratorium dan pengelolaan logistik.
“Kegiatan semacam ini sangat bermanfaat dan juga menghemat waktu, tenaga dan dana. Kemudian, kita juga bisa mendengarkan informasi dari berbagai tempat yang ada di seluruh Indonesia. Kita bisa mengetahui permasalahan apa yang sedang dihadapi dan langkah-langkah apa yang diambil untuk penyelesaian masalah terkait Covid-19,” ungkap Fritje Linggar, SKM, M.Kes. selaku Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga pada Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari yang juga mengikuti pertemuan tersebut melalui aplikasi Zoom. / -DoVic 030420-
#DinkesPabar #SalamSehat