Membangun Optimisme Di Tengah Peperangan 2021
Ida Bagus Windusara / Thursday, 31 Dec 2020 / 19:49 WIT / 988 Read
Hari ini, 31 Desember 2020 adalah hari terakhir di tahun 2020. Waktu terus berjalan, entah kita suka atau tidak suka, entah kita diam atau bergerak. Selama tahun 2020 ini, di satu pihak sebagian orang sudah tidak memiliki waktu itu. Penulis merasakan hampir setiap hari dalam bulan-bulan terakhir ini, ketika pagi hari membuka WhatsApp di berbagai grup yang ada menemukan berita duka, kadang bahkan lebih dari satu. Sedih rasanya, karena sebagian di antaranya adalah orang yang penulis kenal atau tahu (klik Selamat Jalan Dokter Teladan Tingkat Dunia, Dr. Brahim!, Perginya Sang Teladan). Sementara itu, di pihak yang lain sebagian orang berharap masih dapat menikmati waktu di tahun 2021. Kalau kita merenungkan sejenak, “Jadi, apakah waktu itu? Jika tak seorang pun mengajukan pertanyaan itu, aku tahu; jika seseorang mengajukan pertanyaan itu dan aku mau memberi penjelasan, aku tidak tahu lagi.” Itulah yang dinyatakan oleh Aurelius Agustinus (354-430M), seorang filsuf dan teolog Kristen.
Bagi jajaran kesehatan khususnya, tapi juga bagi seluruh umat manusia umumnya, sebagian besar waktu di tahun 2020 terasa kelam. Pandemi Covid-19 seolah menempatkan jajaran kesehatan dalam medan peperangan. Sampai dengan kemarin, jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Papua Barat telah mencapai 5.946 dan 99 di antaranya meninggal dunia (klik Akhirnya Tembus Empat Digit Juga!, Akhirnya, Sampai Juga Kita Di Kasus Ke-5.000). Di antara jajaran kesehatan ada yang telah gugur sebagai pahlawan (klik In Memoriam: dr. Titus Taba, Sp.THT-KL), ada yang sedang tergeletak karena terluka, ada yang sudah hampir menyerah putus asa karena habis amunisi, namun juga masih ada yang terus gigih berperang dan ada yang berupaya memberi harapan dengan vaksin. Walaupun demikian, dari peperangan ini umat manusia telah banyak belajar dan akan terus belajar. Pembelajaran ini akan sangat bermanfaat, khususnya jika di masa mendatang umat manusia mengalami pandemi sejenis, bahkan ketika pandeminya lebih dahsyat dari yang kita alami sekarang.
Tidak lebih dari tujuh belas jam lagi terhitung dari saat tulisan ini di-posting, jika Tuhan mengizinkan, kita atau sebagian di antara kita akan melewati pergantian tahun dan memasuki tahun 2021. Peperangan di tahun 2021 tampaknya masih akan berlanjut. Varian baru virus penyebab Covid-19 sudah diberitakan muncul di Inggris. Tentunya ini menjadi tantangan baru di tengah munculnya secercah harapan karena vaksinasi Covid-19 akan segera dilakukan di Indonesia pada awal 2021 (klik Prof. Tjandra Yoga Berbicara Tentang Vaksin Covid-19). Dalam situasi seperti ini, sikap optimisme tetap harus dipompakan, agar tidak surut.
Menjelang berakhirnya tahun 2020, kepada seluruh insan kesehatan di Provinsi Papua Barat, Otto Parorrongan, SKM, M.MKes., Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat menyampaikan, “Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran kesehatan di Provinsi Papua Barat, baik di Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Fasilitas Karantina, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Dinas Kesehatan maupun relawan, yang telah bekerja keras dan mempertaruhkan keselamatannya untuk kemanusiaan, melayani selama pandemi Covid-19. Terima kasih juga kepada Ketua dan seluruh tim yang telah mempersiapkan Fasilitas Karantina Penyakit Infeksi Emerging (PIE) di RSUD Provinsi Papua Barat, sehingga dapat berfungsi secara baik, walaupun dengan keadaan yang sangat terbatas, tapi mampu memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan menghadirkan sebuah Laboratorium Biomolekuler Covid-19” (klik Mengenal Fasilitas Karantina Penyakit Infeksi Emerging Provinsi Papua Barat, RSUD Provinsi Papua Barat: “Demi Covid-19, Kami Hadir Sebelum Waktunya!”, Ingin Laboratorium PCR Covid-19 Berfungsi Optimal?).
Lebih lanjut Otto Parorrongan menyampaikan harapannya, “Mudah-mudahan di tahun 2021 kondisi pandemi Covid-19 mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Saya tetap menaruh harapan kepada semua tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara optimal dan tetap memperhatikan keselamatan diri sendiri dengan melaksanakan protokol kesehatan” (klik Ngobrol Membawa Petaka, APD Bukan Satu-Satunya!).
Tulisan ini adalah tulisan terakhir di tahun 2020 yang di-posting di blog ini. Sudah banyak kisah diwartakan oleh berbagai penulis dalam blog ini, namun lebih banyak lagi kisah yang belum sempat diwartakan. Kisah-kisah itu, baik yang sudah diwartakan maupun yang belum, kiranya membawa kebaikan bagi kemanusiaan. Walaupun 2021 masih akan kita lalui dalam peperangan, namun selalu ada harapan untuk kemenangan. Mari kita selalu bangun optimisme.
Bagi seluruh pembaca, admin blog ingin mengucapkan:
“Selamat Natal 2020 bagi yang merayakan dan Selamat Menyambut Tahun Baru 2021. Sampai jumpa di tahun 2021 dengan harapan dan resolusi baru. Kiranya Tuhan senantiasa memberkati kita.”
-DoVic 311220-
#DinkesPabar #SalamSehat