• F A Q
  • Sitemap

Mewujudkan Papua Barat Yang Sehat. #SalamSehat

Search:
  • Beranda
  • Profil
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Profil Kesehatan
  • Informasi Publik
    • RPJMD / RENSTRA
    • RENJA
    • LAKIP
    • RUP
    • DPA
    • Realisasi Keuangan
  • Layanan Publik
    • Cara Memperoleh Informasi
    • Cara Permohonan Informasi
    • Cara Pengajuan Keberatan
  • Unduhan
    • Peraturan
    • Perangkat Lunak
    • Materi Kegiatan
    • Faskarpie
    • Lainnya
  • Kontak Kami
  • courses-img

    New Normal Normal Yang Berbeda Dari Sebelumnya

    Herman Lawalata / Saturday, 30 May 2020 / 08:14 WIT / 2.409 Read

    New Normal akan menjadi frasa kata baru yang nge-tren di tahun 2020. Apa itu New Normal? Akankah kita betul-betul hidup normal seperti tahun lalu? Perlukah kita takut menghadapinya? Rinjani, si psikolog klinis Fasilitas Karantina Penyakit Infeksi Emerging Provinsi Papua Barat,menghadirkan tulisannya yang ke-empat.


    World Health Organization (WHO) sudah menetapkan standar yang tidak main-main, jika pemerintahan suatu negara berniat menjalankan kebijakan new normal. Ada enam poin utama, di antaranya yang terpenting adalah wabah dipastikan sepenuhnya terkendali, tersedia sistem kesehatan secara nasional yang sanggup mendeteksi, mengisolasi, lantas menangani setiap kasus, melacak peta penularan, hingga memastikan masyarakat tetap patuh pada social distancing dan physical distancing. Syarat yang cukup berat pastinya.

    Era baru, di mana berbagai aktivitas masyarakat akan kembali ke situasi “normal” yang berbeda dari sebelumnya. Banyak hal yang perlu disiapkan dan disesuaikan, agar roda kegiatan pendidikan, sosial dan ekonomi bisa kembali berputar. Namun, tetap mengikuti protokol kesehatan pemerintah serta mengikuti standar new normal dari Organisasi Kesehatan Dunia, karena wabah virus corona 19 sejatinya belum berakhir, sehingga perlu waspada.

    Anak-anak akan bersekolah kembali, demikian juga kampus, perkantoran, ruang-ruang bisnis dan lain-lain akan mulai aktif dengan berbagai sistem baru. Sistem baru yang diadaptasi untuk meminimalkan risiko terjangkitnya penyakit, seperti pengaturan jadwal sedemikian rupa, pola interaksi antar individu, media utama yang akan digunakan dalam belajar dan bekerja, penggunaan alat pelindung diri (masker) dan sebagainya.

    Sudah siapkah kita menjalaninya? Adaptasi perlu waktu, membantu mempersiapkan dan membiasakan diri sedari awal, hal itu akan lebih baik. Adanya contoh perilaku yang dikendaki akan memudahkan seseorang untuk melakukannya, misalnya memunculkan perilaku disiplin pada kebersihan (rajin cuci tangan dengan sabun, membuang sampah pada tempatnya). Adaptasi akan berjalan dengan baik jika terdapat kesadaran. Memberikan pemahaman yang nantinya akan memunculkan kesadaran akan pentingnya hal-hal yang harus dilakukan, misalnya menjaga jarak saat berkomunikasi, tidak memberikan stigma negatif baik pada pasien Covid 19 maupun keluarganya (klik Katakan ‘No’ Pada Stigma). Persiapan awal yang dapat dilakukan dalam berinteraksi sehari-hari adalah (1) mengelola pola pikir tentang proses-proses yang “normal”, agar tidak keliru dalam memahami, (2) menumbuhkan kebiasaan yang baik dan berfikir positif dan (3) menumbuhkan kesadaran untuk berperilaku sehat dan menghindarkan diri dari infeksi penyakit secara mandiri (klik Jaga Jiwa Tetap Sehat Di Tengah Pandemi Covid-19!, Cabin Fever?! Wabah Apa Lagi Ini?). #salamsehatjiwa/ -DoVic 300520-


    The Region with one-fourth of the global population and disproportionate disease burden, however, continues to be vulnerable in view of high population densities, mega-urban slums, migrant groups, socio-economic drivers impacting compliance to physical and social distancing, in addition to the global shortage of essential medicines and commodities. In the coming period all efforts should be made to control and suppress spread of COVID-19, strengthen and maintain health services, and support each other to stay safe, healthy and well. “There can be no illusions: We are in this for the long haul,” Dr. Poonam Khetrapal Singh, Regional Director, WHO South-East Asia, said.


    #DinkesPabar #SalamSehat
  • Kategori
    Program Kerja »
    Info Terkini »
    Kesehatan »
    Covid-19 Papua Barat »
    FKPIE »
    VAKSINASI COVID-19 »

    Berita Terbaru
    Imunisasi Langkah Awal Menciptakan Generasi Sehat Di Papua Barat »
    16 May 2025
    Musrembang otonomi khusus Provinsi papua Barat tahun 2025 »
    15 May 2025
    Penyerahan Bantuan Cold Chain Kepada Rumah Sakit TK.III J.A Dimara Manokwari »
    09 May 2025
    Wakil Gubernur Papua Barat Pimpin Apel Pagi »
    06 May 2025
    Penyerahan DPA TA.2025 Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat »
    04 Mar 2025
    Serah Terima Jabatan Gubernur Papua Barat »
    20 Feb 2025
    Launching Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Fakfak »
    10 Feb 2025
    IMPLEMENTASI DAN MANFAAT SATUSEHAT SDMK DALAM VERIFIKASI DATA TENAGA KESEHATAN DAN TENAGA MEDIS TERINTEGRASI PERENCANAAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN »
    02 Dec 2024
    PERTEMUAN KOORDINASI TEKNIS PUSAT DAN DAERAH »
    08 Nov 2024
    DINKES Papua Barat dan BBPK Makassar Menggelar Pelatihan TOT Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Infeksi (PPI) di FKTP »
    02 Nov 2024

    View More »

Google Maps »
Dinkes Provinsi Papua Barat »
Jl. Brigjen Marinir (Purn) Abraham O. Atururi. Arfai - Manokwari - Papua Barat.
Kode Pos: 98315.

E-mail:
dinaskesehatanprovpapuabarat@gmail.com
Instagram:
dinkes_pabar
facebook:
Imunisasi-Papua Barat Sehat
RSUD Provinsi Papua Barat »
Jl. Angkasa Mulyono, Kompleks Irman Jaya. Amban - Manokwari - Papua Barat.
Kode Pos: 98312.

E-mail:
rsudpapuabarat@gmail.com
Instagram:
rsudprovinsipapuabarat

Copyright © Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat.

2020 - 2025