Penolakan Vaksin Covid-19 Masyarakat Papua Barat Terendah di Indonesia
Ronny Risamassu / Thursday, 31 Dec 2020 / 19:46 WIT / 4.188 Read
Pada 9-30 September 2020 Kementerian Kesehatan bersama Unicef dan WHO menyelenggarakan survei online tentang Persepsi Masyarakat untuk Vaksin Covid-19 di Indonesia. Dengan jumlah responden sebanyak 112.888, hasil survei tersebut memperlihatkan fakta yang menggembirakan untuk Provinsi Papua Barat. Papua Barat dinyatakan sebagai Provinsi yang tertinggi dalam hal persentase masyarakat yang menerima vaksinasi Covid-19, yaitu sebanyak 74%. Sementara Provinsi Aceh adalah yang terendah, yaitu 46% (klik Provinsi-Provinsi Penjaga Ujung Barat dan Timur NKRI, Beli Rambutan Aceh di Aceh). Ini adalah modalitas yang menguntungkan untuk keberhasilan vaksinasi Covid-19 yang akan dimulai pada awal tahun 2020. Itu artinya masih ada kurang lebih seperempat bagian masyarakat Papua Barat yang ragu-ragu atau bahkan menolak vaksinasi Covid-19. Adanya kelompok semacam ini juga pernah dijumpai sebelumnya dalam program imunisasi (klik Akankah Papua Barat Terlindungi dari Ancaman Measles-Rubella?, Press Release: Kampanye Imunisasi Measles-Rubella (MR) di Provinsi Papua Barat).
Secara nasional, 64,8% masyarakat Indonesia dapat menerima vaksinasi Covid-19, sedangkan 7,6% menolak dan 27,6% menyatakan tidak tahu. Dari kelompok masyarakat Indonesia yang belum bisa menerima vaksinasi Covid-19 beralasan (1) tidak yakin akan keamanan vaksin sebanyak 30%, (2) tidak yakin akan efektivitasnya sebanyak 22%, (3) tidak percaya terhadap vaksin sebanyak 13%, (4) takut terhadap efek sampingnya, seperti demam dan nyeri sebanyak 12%, (5) alasan kepercayaan agama sebanyak 8% dan (6) alasan lainnya sebanyak 15%. Satu fakta lagi yang dihasilkan oleh survei tersebut adalah bahwa hanya 65% masyarakat Papua Barat yang mengetahui informasi terkait vaksin Covid-19. Persentase ini lebih rendah dari Provinsi Papua yaitu 70%, namun lebih tinggi dari Provinsi Aceh yaitu 61%.
Selain memberikan optimisme, namun hasil survei di atas juga menyisakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan segera oleh Pemerintah Daerah dan/atau Satuan Tugas, khususnya jajaran kesehatan di Provinsi Papua Barat (klik Satgas Covid-19 Baru, Tantangan Juga Baru!). Pekerjaan rumahnya adalah segera memberikan informasi yang benar seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat terkait vaksin Covid-19 sebagaimana selama ini sudah diupayakan terkait penerapan protokol kesehatan. Sisa waktu yang ada perlu digunakan seefektif mungkin untuk kampanye yang masif. Jajaran kesehatan, mulai dari Provinsi sampai ke Puskesmas, telah memiliki pengalaman sukses terkait hal ini sebelumnya. Hendaknya strategi yang serupa dan/atau strategi lainnya dijalankan kembali. Dengan segala upaya ini, niscaya persentase masyarakat Papua Barat yang dapat menerima vaksinasi Covid-19 akan meningkat dan akan memutus rantai penularan serta mengerem laju penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19.
Namun, perlu dicatat bahwa angka-angka di atas tidaklah statis. Survei yang dilaksanakan Saiful Mujani Research and Consulting menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan keinginan masyarakat Indonesia untuk divaksinasi Covid-19 dalam dua minggu terakhir. Jika pada 2-5 Desember 2020 sebanyak 54%, namun menurun menjadi hanya 37% pada 16-19 Desember 2020. Upaya keras masih harus kita lakukan bersama.
Catatan: seluruh data-data dalam tulisan ini diperoleh penulis dari paparan Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), DTM&H, DTCE, FISR (klik Prof. Tjandra Yoga Berbicara Tentang Vaksin Covid-19).
-DoVic 301220-
#DinkesPabar #SalamSehat