RSUD Provinsi Papua Barat Demi Covid19 Kami Hadir Sebelum Waktunya
Herman Lawalata / Saturday, 09 May 2020 / 11:01 WIT / 1.742 Read
Tak seorangpun di Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat yang menyangka bahwa gedung RSUD Provinsi Papua Barat akan difungsikan pada awal 2020. Rencananya, gedung ini baru akan difungsikan sebagai Rumah Sakit Umum paling cepat pada awal 2021. Pandemi Covid-19 merubah banyak hal dalam peradaban manusia dan kemanusiaan (klik Hal Yang Hilang Dan Yang Tidak Boleh Hilang). Pandemi Covid-19 juga merubah rencana terkait RSUD Provinsi Papua Barat, sehingga saat ini sudah digunakan sebagai Fasilitas Karantina Penyakit Infeksi Emerging (PIE) Provinsi Papua Barat.
Tiga minggu yang lalu, tanggal 17 April 2020 sore, gedung RSUD Provinsi Papua Barat dipaksa oleh keadaan untuk merawat dua orang pasien dengan konfirmasi Covid-19. Akan terukir dalam sejarah kesehatan Provinsi Papua Barat bahwa inilah dua orang pertama yang menikmati fasilitas baru RSUD Provinsi Papua Barat. Keduanya berinisial nama depan dengan huruf A. Tampaknya cocok juga, karena huruf A menjadi huruf yang paling pertama dalam deretan alfabetik. Fasilitas RSUD Provinsi Papua Barat dinikmati pertama kali bukan oleh penduduk yang berdomisili di wilayah Provinsi Papua Barat, tetapi Provinsi Papua. Inipun dapat bermakna filosofis yang agung. RSUD Provinsi Papua Barat harus memberi manfaat, bukan hanya bagi penduduk Papua Barat, tapi bagi semua sesama manusia yang membutuhkannya. Tidak pandang suku, agama dan status sosial-ekonomi pasien, semua harus bisa dilayani.
Jika lazimnya launching sesuatu itu dilakukan dengan meriah dan penuh sorak sorai, maka “launching” RSUD Provinsi Papua Barat diliputi oleh suasana kecemasan. Cemas, karena ada sekelompok masyarakat yang tidak menghendaki kehadiran kedua pasien tersebut dirawat di RSUD Provinsi Papua Barat. Mereka meyakini hal tersebut akan membahayakan masyarakat di sekitarnya. Pemalangan pintu gerbang masuk-keluar RS-pun dilakukan oleh beberapa orang, sehingga sebagian besar tenaga kesehatan, termasuk Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, untuk sementara waktu terkurung di dalam lingkungan RSUD Provinsi Papua Barat.
Jika lazimnya launching sesuatu itu dilakukan dengan pengguntingan pita, maka “launching” RSUD Provinsi Papua Barat dilakukan dengan pembukaan palang di pintu gerbang RS di malam hari tanggal 17 April 2020. Memang, banyak keunikan di seputar “kelahiran prematur” RSUD Provinsi Papua Barat.
Tanggal 17 April 2020 akan dikenang selalu oleh insan kesehatan di Provinsi Papua Barat. Bisa diusulkan tanggal ini sebagai Hari Jadi-nya RSUD Provinsi Papua Barat. Walaupun, belum seluruh fasilitas RSUD Provinsi Papua Barat tuntas disiapkan, tetapi harus hadir sebelum waktunya demi memperkuat benteng pertahanan melawan Covid-19 (klik RSUD Provinsi Papua Barat: Sampai Di Mana Sekarang?, 2019-nCoV Menyerang, Manusia Bertahan). Sesungguhnya, bukan pandemi Covid-19 yang membuat semuanya ini terjadi, tetapi kehendak Yang Maha Kuasa, Yang Maha Berdaulat./ -DoVic 090520-
#DinkesPabar #SalamSehat